Produk buatan Indonesia memilki kualitas yang terbaik misalnya sepatu olahraga. Produk yang satu ini sudah diakui dunia internasional bahkan sudah lama dipakai oleh atlet-atlet profesional Eropa.
Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Apersindo) Eddy Widjanarko mengungkapkan sejak tahun 1992 atlet-atlet dunia khususnya Eropa memakai sepatu buatan Tangerang.
"Itu sebenarnya sudah sejak 20 tahun lalu, tapi kita nggak ekspos ke permukaan saja, itu urusannya perusahaan untuk ekspos atau nggak, bukan urusan kita," ungkap Eddy kepada
detikFinance, Jumat (25/4/12).
Eddy mencontohkan perusahaan sepatu merek Adidas dan Nike dan sepatu olahraga lainnya banyak diproduksi di Tangerang, Banten. Sepatu buatan Tangerang ini memiliki kualitas yang tak kalah dengan negara produsen sepatu lainnya.
"Tahun ini saja ekspor sepatu kita ke Eropa mencapai nilai US$ 3,3 Miliar," terangnya.
Lebih lanjut, kata Eddy atlet pemakai sepatu buatan Indonesia sebagian besar berasal dari benua Eropa khususnya Inggris dan Italia. "Kalau mau lihat di Panarub Tangerang itu ada museumnya, atlet apa pakai sepatu apa, disana ada," tegasnya.
Salah satu produsen sepatu di Tangerang yang menjadi basis produksi sepatu olah raga merek global adalah PT Panarub Dwikarya yang berlokasi di Desa Benoa, Pebuaran Tumpeng, Karawaci Tangerang.
Perusahaan ini berdiri pada tahun 2006 yang memulai produksi pada Juli 2007 dengan memproduksi sepatu merek Specs, kemudian pada tahun 2009 mulai memproduksi dari order produksi dari prinsipal merek sepatu Mizuno dan New Balance.
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi beberapa waktu lalu di Semarang produk-produk Indonesia sejatinya memiliki kualitas terbaik. Sepatu para atlet dunia, baju-baju artis Hollywood, film animasi sampai arsitektur bangunan di dunia sebagian besar dibuat oleh orang-orang Indonesia.
"Produk-produk Indonesia banyak dipakai para atlet dunia, baju artis Hollywood, Film Hollywood, animasi sampai arsitektur bangunan di dunia itu sebagian dibuat oleh orang Indonesia, produk-produk asli Indonesia, tapi banyak yang tidak tahu, karena kurangnya promosi dan kurangnya gerakan serta kemauan pemuda-pemudi Indonesia mempromosikan produk asli Indonesia," ungkap Bayu.